Cerita Wayang Golek Sanghyang Trisakti (Batara Kala Gugat)
Diputar dengan tape Samsung MAX-VS720 menggunakan kaset pita wayang golek live judul Sanghyang Trisakti ( Batara Kala Gugat) Alm. H. Asep Sunandar Sunarya berdurasi sekitar 5 jam. Jumlah kaset pita total adalah 6 buah (C60). Ini adalah kaset rekaman audio live panggung sekitar tahun 2007 di Alun2 Kab. Subang Jawa Barat. Dalam acara ulang tahun Kab Subang. Saat itu saya hanya berbekal kaset pita kosong, untuk tape recordnya sudah disediakan oleh operator sound system panggung rombongan Giri Harja 3.
Proses konversi dari analog ke audio digital dengan menggunakan input soundcard dan diolah dengan software cooledit untuk menyempurnakan kualitas audio yang lebih baik mengurangi noise dan menyetabilkan penguatan. Untuk pecinta wayang golek silahkan selamat menikmati lakon yang penuh ajaran kebaikan dan hiburan ini....
Cerita berawal dari Batara Guru sedang bercerita kepada Batara Narada dan Batara Indra tentang masa lalunya yang tertarik kepada Dewi Tandana yang bertapa untuk mendapatkan jodo (suami) yang martabatnya tinggi dan tanpa tanding. Sehingga Batara Guru berfikir bahwa hanya dia yang akan menjadi suaminya karena statusnya segala-galanya. Disamping dia mempunyai hasrat lebih kepada Dewi Tandana.
Hingga akhirnya Batara Guru meluapkan hasratnya dan maninya (sperma) jatuh ke bumi. Mani tersebut walaupun secara tidak langsung dibuang tapi tetap aktif dan menjelma menjadi seorang laki-laki yang bernama Batara Kala.
Disela-sela obrolan tersebut datanglah Batara Kala dengan niat minta izin untuk memakan manusia yang jahat dan anak tunggal. Maka dengan alasan inilah jika punya anak tunggal harus diruwat agar tidak dimangsa Batara Kala. Niat Batara Kala tersebut mendapat penolakan dari Batara Guru (ayahnya), dengan alasan orang jahat juga punya hak untuk menjadi baik dan punya balasan masing-masing akan amalnya. Mendapat penolakan tersebut Batara Kala marah dan tetap dengan niatnya, jika tidak maka semua yang ada di kahiyangan akan dikuasai olehnya dan anak buahnya.
Batara Guru tetap dengan pendiriannya sehingga tidak bisa dihindarkan amarah dari Batara Kala, saat itu juga menerjang ayahnya, namun dengan secepat kilat menghilang dari kursi kerajaan. Perlawanan dari Batara Narada pun terjadi dengan mengerahkan seluruh Dewa, namun semuanya tidak ada yang mampu menandingi kesaktian dari Batara Kala. Akhirnya Batara Guru turun ke bumi untuk meminta pertolongan kepada kakaknya yaitu Lurah Semar Badranaya. Disinilah ide Ki Semar untuk mengadakan koalisi kekuatan antara dirinya, Batara Guru dan Raden Gatotkaca.
Perpaduan wujud dan kesaktianpun terjadi, raga yang dipergunakan adalah Raden Gatotkaca yang memiliki kekuatan jasad luar biasa hasil digembleng di Kawah Candradimuka saat terjadi pemberontakan Naga Percona di Kahiyangan (Lakon Jabang Tutuka). Hasilnya sangat memuaskan Batara Kala dan semua anak buahnya bisa diatasi. Batara Kala sakti ternyata dibantu oleh Sanghyang Rancasan yaitu kakaknya Lurah Semar yang sudah meninggal dan menjadi penasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar